Dinamika ekonomi nasional terus menunjukkan geliat signifikan, didukung oleh berbagai kebijakan fiskal dan inisiatif investasi strategis. Narasi ini memberikan gambaran komprehensif mengenai capaian terkini dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), perluasan fokus investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta langkah pemerintah dalam menjamin ketahanan energi dan memerangi korupsi. Informasi penting ini membantu pelaku usaha, investor, dan pengambil kebijakan dalam merencanakan strategi bisnis ke depan.
Pemerintah mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menembus angka Rp238 triliun hingga bulan November 2025. Jumlah fantastis ini melampaui target yang ditetapkan, menunjukkan komitmen kuat pemerintah mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan inklusi keuangan. Pencapaian rekor ini memberikan sinyal positif tentang permodalan bagi UMKM. Pelaku bisnis kecil dapat memanfaatkan fasilitas KUR yang mudah dan bersubsidi ini untuk memperluas usaha mereka, sehingga menciptakan dampak berantai pada pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja.
Sejalan dengan upaya penguatan modal, Indonesia Investment Authority (INA) menyebut Danantara sebagai mitra investasi baru. Meskipun berada dalam bidang yang sama, Danantara bisa berivestasi pada berbagai sektor yang lebih luas, sedangkan INA tetap berfokus pada investasi strategis jangka panjang di sektor utama ekonomi. Pemisahan fokus ini memberikan kejelasan bagi investor dan pasar. Investor dapat mengharapkan Danantara menjadi mesin utama pendanaan proyek infrastruktur berskala besar, sementara INA akan terus menarik modal asing ke sektor-sektor kunci lain, meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi.
Sementara itu, di sektor energi, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang memungkinkan PT Pertamina (Persero) mengimpor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) secara langsung tanpa melalui proses tender. Langkah ini diambil pemerintah guna memperkuat jaminan pasokan energi nasional dan mendiversifikasi sumber impor. Kebijakan ini penting bagi ketahanan energi Indonesia. Pelaku industri dapat melihat upaya pemerintah menjamin pasokan minyak yang stabil, berpotensi mengurangi risiko fluktuasi harga energi domestik.
Pada aspek pembangunan sumber daya manusia, Presiden menegaskan bahwa suatu negara tidak akan mencapai kemakmuran sejati tanpa menguasai teknologi dan sains. Pernyataan ini menunjukkan fokus pemerintahannya yang akan datang pada pembangunan sumber daya manusia unggul dan penguatan riset ilmiah sebagai fondasi pembangunan ekonomi. Sinyal ini menguntungkan sektor teknologi, pendidikan, dan startup. Investor dan perusahaan harus bersiap melihat insentif dan dukungan lebih besar dari pemerintah untuk inovasi, menciptakan peluang besar di industri berbasis pengetahuan.
Sebagai pendukung program pendidikan, Presiden menyatakan akan mengejar dan menarik kembali uang negara hasil tindak pidana korupsi. Dana yang berhasil dikumpulkan ini akan diprioritaskan untuk mendanai berbagai program pendidikan, termasuk pemberian makan gratis, sebagai wujud penguatan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Kebijakan ini memiliki dua dampak besar: penegakan hukum yang keras terhadap korupsi akan meningkatkan iklim bisnis yang bersih, sementara pendanaan program pendidikan yang lebih baik menjanjikan peningkatan kualitas tenaga kerja di masa depan.